- Mudika St. Michael
- Semin, Yogyakarta, Indonesia
- OMK Wilayah St Michael Semin, Paroki St Petrus & Paulus Kelor, Yogyakarta.
Kacamata Hati
Senin, April 25, 2011 |
Diposting oleh
Mudika St. Michael
Mbah kirun berkata dalam sebuah perjumpaan singkat dengan kang parmin di warung hek-nya kang sudar” min...urip kui ora mesti, ojo dumeh lagi ketiban pulung njur sewiyah-wiyah karo wong cilik tur asor wal kere hore munggah bale”!. Dengan nada sopran dan sedikit muntab mbah kirun berteriak “ wong yen urung ngunduh wohing pakarti yo koyo wujudmu kui!”.
Lha dalah, beberapa orang terkejut seketika melihat orang yang dikenalnya begitu sabar seperti mbah kirun ,bisa emosi juga ternyata...hehe...okelah kata pepatah “orang sabar ada batasnya”,itulah yang jadi argumennya mbah kirun dalam mempertahankan desertasinya di angkringan waktu itu. Lha yo wajar mbah kirun muntab,lha wong mbah kirun di unekke wong tuwo mambu lemah,wes siap mujur mlumah,we kok kemaki poolll.jiwa muda mbah kirun sontak meledak, untung saja kang parmin tidak di ajak duel, lha yen sido duel embuh dadi opo mbah kirun.
Singkat cerita saja ,mengenai profil kang parmin, yang mendadak jadi kaya raya sugih mbleguduk karena baru saja dapat harta gono-gini dari sang istri,yang notabene adalah mantan penyanyi ndangdut yang sudah kondang kaloka alias famous (saya pinjam lagi istilahnya kang slamet), parmin memiliki watak yang buruk,perangainya sombong,dan suka meremehkan orang lain,singkatnya tidak ada rasa rendah hati sedikitpun dalam kamus hidupnya. Lha yo maklum wong sekarang dia jadi sugih bondho donya sedesanya. Bertolak belakang dengan keadaannya 20 tahun yang lalu,sebelum jadi kaya raya seperti sekarang, parmin kecil tumbuh dari keluarga yang serba kekurangan,bapaknya yang tukang sol sepatu keliling harus berusaha memenuhi kebutuhan empat orang anaknya,sampai megap-megap di rewangi njungkel njempalik membanting tulang,bapaknya bekerja. Harapan bapaknya sungguh luar biasa,biarpun bapaknya tukang sol sepatu, tetapi anak-anaknya harus lebih tinggi derajatnya dari bapaknya. suatu hari ketika bapaknya pulang dari kantor sol sepatunya..hehehe...(PT.ADUNDAS), beliau berkata dengan suara yang hampir pedot “ le pokoke sesok yen kwe wes dadi uwong ,ojo lali karo sopo siro asalmu” ojo keblinger karo silaping ndonya” iki kabeh ora langgeng,mulo sing podho eling lan waspodo yo ngger”. Begitu kira-kira pesan ayah parmin waktu itu.
Barangkali waktu itu hanya omong kosong saja bagi parmin,nasehat seringkali tidak begitu penting, daripada menuruti nafsu dumeh lagi sugih, pengen umuk,pengen di hormati,merasa paling pintar,paling terhormat,pengen di segani,dan pengen di umbul-umbulke..koyo layangan..
Poro kadang kinasih ing gusti,seringkali dalam kehidupan kita mengalami hal-hal semacam ini. Tak jarang kita menemui orang-orang unik seperti parmin di lingkungan kita. Terkadang mereka membatasi pergaulan,dengan alasan jaga image,karena dia adalah pengusaha sukses, bisnismen handal, mempunyai daya intelektual yang tinggi, mempunyai otoritas di lingkungan tempat tinggalnya, lulusan sarjana (kumlaut kata kang slamet),mereka takut harga diri mereka jatuh karena bergaul dengan orang lain yang derajatnya tidak sepadan dengan mereka. Orang yang membatasi berinteraksi dengan orang lain yang di anggapnya lebih rendah derajatnya adalah orang-orang yang congkak binti sombong,(lha wong selektip kok...yo cah...) Orang-orang seperti ini sepatutnya kita kasihani, dalam ajaran agama manapun saya yakin ada ajaran tepo sliro. Hormat menghormati antar sesama makhluk ciptaan Allah, karena pada hakikatnya kita adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam ajaran Katholik, saya di ajarkan bagaimana saya harus menanamkan rasa cinta kasih dalam kehidupan saya sehari-hari.saya di ajarkan bagaimana saya harus senantiasa memiliki rasa rendah hati terhadap siapapun, baik teman,maupun musuh sekalipun.
Orang yang tidak mengenal diri sendiri sangatlah susah untuk bersikap rendah hati. Bahkan tidak pernah mengenal apa yang namanya “rendah hati”. Yang ada dan dikenal hanyalah kesombongan, dan mengagungkan diri sendiri.
Berikut adalah beberapa tips supaya kita dapat belajar mengenal diri sendiri dan untuk selanjutnya dapat bersikap rendah hati: selamat mencoba Gratissss!!!
1. Berbicaralah sedikit mungkin tentang diri sendiri
2. Uruslah persoalan-persoalan pribadi
3. Hindari rasa ingin tahu urusan orang lain
4. Jangan campuri urusan orang lain
5. Terimalah pertentangan dengan kegembiraan
6. Jangan memusatkan perhatian pada kesalahan orang lain
7. Terimalah hinaan dan caci maki
8. Terimalah perasaan tak diperhatikan,dilupakan, dan dipandang rendah
9. Mengalah terhadap kehendak orang lain
10. Terimalah celaan walau anda tidak layak menerimanya
11. Bersikap sopan dan peka,sekalipun seseorang memancing amarah anda
12. Jangan mencoba agar dikagumi dan dicintai
13. Bersikap mengalah dalam perbedaan pendapat walau anda benar
14. Pilihlah selalu yang tersulit
“Mengenal diri sendiri membuat kita berlutut dengan rendah hati”Bunda Teresa
Sampai jumpa pada artikel berikutnya yaaaa......... Tuhan sertamu......
adm/matheusandhy
adm/matheusandhy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar